4 Tips Desain Rumah Susun Yang Baik dan Nyaman
Masyarakat kita hidup dalam tingkatan ekonomi yang berbeda-beda. Bagi masyarakat dengan taraf ekonomi golongan bawah, mungkin memiliki tempat tinggal idaman terasa cukup sulit untuk terwujud. Lahan yang semakin sempit serta semakin melambungnya harga tanah menjadi masalah serius yang sulit terpecahkan oleh mereka. Di sini mendesain sebuah hunian bertingkat menjadi penting, desain rumah susun minimalis sesuai keinginan banyak orang. Rasanya memiliki hunian yang layak menjadi suatu hal yang mustahil. Dalam upaya mengatasi problem inilah kemudian pemerintah membangun pemukiman khusus yang bertujuan untuk menampung masyarakat dengan perekonomian bawah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal. Pemukiman tersebut sering kita sebut dengan Rumah Susun.
Kini konsep bangunan dengan desain rumah susun minimalis berbasis emisi rendah dapat menjadi pilihan sebagai hunian nyaman dengan harga terjangkau. Rumah susun sering juga kita artikan sebagai hunian massal yang mana rumah yang rancangannya secara vertikal ini mendapatkan rekomendasi dari pemerintah untuk masyarakat golongan ekonomi rendah untuk mengatasi meningkatnya angka tunawisma. Fasilitas yang tersedia dengan harga murah serta pembayarannya bisa bertahap ini tak hanya untuk mengatasi luas lahan yang terbatas di perkotaan, namun sekaligus juga mempermudah akses menuju tempat kerja sebab rumah susun biasanya berdiri di area strategis di mana angkutan umum mudah dan terjangkau.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk membangun rumah susun yang baik dan nyaman:
Memprioritaskan Kenyamanan
Jika kita lihat dari desainnya, tiap-tiap unit rumah susun lebih menitikberatkan pada model rumah yang mengutamakan sisi kenyamanan penghuninya. Hal ini dapat kita lihat dari ukuran luas hunian yang memenuhi standar kebutuhan setiap penghuni yaitu sekitar 9 m2/1 penghuni. Ukuran yang cukup luas ini dengan sendirinya memberi ruang gerak yang cukup leluasa bagi penghuninya terutama ketika melakukan aktivitas di dalam rumah. Biasanya ukuran standar untuk 1 unit rumah susun adalah 21 m2 dengan jumlah maksimal penghuni yang direkomendasikan adalah 3 orang (suami, istri, dan 1 anak).
Memperhatikan Standar Kesehatan
Standar kesehatan yang ada pada rumah susun sepertinya lebih fokus pada sistem ventilasi udara yang mana unsur pencahayaan yang optimal dapat menjangkau pada setiap unitnya. Sejauh ini rumah susun dibangun maksimal terdiri dari 5 lantai, meskipun sebagian ada yang lebih dari itu. Dari 5 lantai tersebut umumnya lantai paling bawah lebih prioritas untuk ruangan bersama. Dan juga sebagai fasilitas penunjang kegiatan seluruh penghuni rumah susun. Sementara itu untuk lantai 2 sampai 5 secara keseluruhan khusus berisi unit hunian yang mana antara blok massa yang satu dengan lainnya terhubung dengan satu selasar yang berfungsi ganda sebagai jalur evakuasi.
Desain rumah susun minimalis Yang Baik
Spesifikasi Bangunan Berkaca dari desain rumah susun minimalis yang kini banyak berdiri kokoh. Sebagian besar material bangunan menggunakan jenis conblock berukuran 20 x 30 x 10 cm sebagai bahan baku pengisi dinding. Dengan kombinasi material pasir dan semen dengan perbandingan ideal 5 : 1 (5 = pasir, 1 = semen). Agar konstruksi bangunan tetap kokoh dipasang tulangan dari baja yang menancap secara horizontal pada tiap 5 lapis conblock. Sedangkan bagian selasar dan lantai hanya terbuat plesteran biasa, namun khusus zona lantai plaza menggunakan material gymstone. Untuk menghindari bongkar ulang bagian kerangka kuda-kuda akibat kerusakan, bagian ini menggunakan bahan dari baja agar umur pakai bisa maksimal. Sementara untuk kusen jendela dan pintu menggunakan bahan aluminium untuk mengantisipasi kasus yang sama.
Sistem Penyediaan Air Bersih
Desain rumah susun minimalis yang berbeda biasanya juga menerapkan sistem plumbing yang berbeda juga. Namun khusus untuk rumah susun kategori medium atau sederhana biasanya menggunakan sistem penyediaan air bersih dengan pola gravitasi. Struktur pola gravitasi ini mekanismenya air sumur terpompa ke ground tank lalu mengalir lagi ke roof tank. Setelah itu dari roof tank air kemudian terdistribusi secara merata ke setiap hunian rumah susun. Seperti halnya pada PAM, sistem ini sudah lengkap dengan meteran air untuk mencatat jumlah kubik air yang digunakan oleh masing-masing rumah. Untuk fasilitas pembuangan air kotor dan limbah rumah susun menerapkan metode campuran. Fasilitas pembuangan ini bertujuan agar air limbah dari kamar mandi mengalir ke pembuangan terakhir dengan jalur yang sama. Sistem Ven Tegak Tunggal umumnya selalu diterapkan pada desain rumah susun sederhana. Sistem ini lebih memudahkan aliran air sekaligus lebih efisien terhadap penggunaan air juga lebih hemat pipa.